CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Kasus stunting di Kabupaten Cilacap masih menjadi perhatian pemerintah daerah. Berdasarkan data terbaru per Januari 2025, tercatat sebanyak 5.269 balita mengalami stunting dari total 106.318 balita yang ada di wilayah ini. Angka tersebut menunjukkan prevalensi stunting di Cilacap sebesar 4,9 persen.

Wilayah dengan Kasus Stunting Tertinggi

Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Cilacap, Ferry Adhi Dharma, mengungkapkan bahwa wilayah kerja Puskesmas Kroya 1 mencatat jumlah kasus tertinggi yaitu 279 balita mengalami stunting.

“Jumlah stunting paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Kroya 1. Di situ kita temukan 279 kasus balita stunting,” kata Ferry dalam keterangannya.

Faktor Penyebab Stunting di Cilacap

Ferry menambahkan bahwa selain faktor ekonomi, pola asuh orang tua juga memiliki peran penting dalam terjadinya stunting. Ia menyoroti bahwa banyak balita dari keluarga dengan kondisi ekonomi baik tetap mengalami stunting akibat pola asuh yang kurang tepat.

“Saat saya melakukan survei ke lapangan, balita yang terkena stunting, orang tua perekonomiannya bagus. Tapi ternyata biasanya kalau anak rewel dikasih handphone, ternyata pola asuhnya juga mempengaruhi stunting,” jelasnya.

Upaya Pemerintah dalam Menekan Angka Stunting

Pemerintah Kabupaten Cilacap terus menggencarkan berbagai langkah strategi untuk menurunkan angka stunting. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan makanan tambahan bagi balita yang mengalami stunting. Selain itu, kepala puskesmas di seluruh wilayah Cilacap telah diminta untuk mengkoordinasikan pendekatan penanganan agar lebih tepat sasaran.

“Tugas kita adalah mencegah agar angka tidak bertambah. Nantinya melalui inovasi-inovasi dan kolaborasi bersama pihak terkait, kami akan terus berupaya menekan angka stunting di Kabupaten Cilacap,” ujar Ferry.

Kolaborasi dan Inovasi untuk Percepatan Penurunan Stunting

Upaya percepatan penurunan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah, tetapi juga melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, akademisi, dan masyarakat. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan angka stunting di Kabupaten Cilacap dapat terus menurun secara signifikan.

Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan pola asuh anak dan memastikan asupan gizi yang cukup sejak dalam kandungan hingga usia balita. Sosialisasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola pengasuhan yang tepat terus dilakukan agar masyarakat semakin sadar akan bahaya stunting.

Dengan berbagai langkah yang dilakukan, diharapkan Cilacap dapat mencapai target penurunan angka stunting sesuai dengan program nasional. Masyarakat diimbau untuk berpartisipasi aktif dalam upaya ini demi generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.

Sumber: radarbanyumas.disway.id