Pameran Dekranasda se-Indonesia di Balikpapan (9–11 Juli 2025) menjadi momentum strategis bagi Provinsi Jawa Tengah untuk memperluas pasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga ke tingkat global. Ketua Dekranasda Jateng, Nawal Arafah Yasin, menegaskan bahwa mendorong UMKM tampil di pasar internasional memerlukan pendampingan menyeluruh—mulai dari digitalisasi pemasaran, peningkatan mutu, hingga kurasi dan perizinan.
1. Pameran Nasional sebagai Platform Ekspor Produk Lokal
Dalam ajang yang digelar di BSCC Dome Balikpapan, produk unggulan seperti batik, aksesori fesyen, dan kerajinan tangan dari UMKM Jawa Tengah dipamerkan bersama delegasi dari seluruh provinsi.
Lewat pameran ini, Dekranasda menciptakan akses langsung ke pembeli dan importir potensial dari berbagai negara, sekaligus memberikan pengalaman memasarkan produk ke panggung nasional dan internasional.
2. Pendampingan Digitalisasi & Legalitas Produk
Nawal menyatakan bahwa pendampingan tidak berhenti setelah pameran berakhir. Dekranasda Jateng memiliki komitmen mendukung UMKM untuk:
-
Digitalisasi pemasaran, agar produk mudah dicari konsumen global
-
Pengurusan izin dan kurasi produk, guna menjaga kualitas dan daya saing barang ekspor
-
Penguatan branding wastra khas Jateng, sebagai ciri budaya sekaligus komoditas bernilai ekonomi tinggi
3. Capaian Ekspor Produk Jateng ke Mancanegara
Menurut Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah:
-
Produk makanan dan minuman UMKM Jateng sudah menembus pasar di Malaysia, Singapura, Cina, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Timur Tengah, Belanda, Kanada, dan Spanyol
-
Produk non-makanan, seperti kerajinan tangan dan aksesoris, diminati di Eropa, Asia Timur (Korea Selatan, Jepang), Singapura, dan Afrika
Data ini menunjukkan potensi kuat UMKM Jateng untuk merambah pasar global, asalkan didukung strategi dan kemasan yang tepat.
4. Komitmen Nasional dari Pengurus Dekranas
Ketua Umum Dekranas Nasional, Selvi Gibran Rakabuming, hadir dan turut menegaskan:
“Kami pastikan tidak hanya produk besar yang diberi ruang, namun perajin kecil pun harus mendapatkan akses.”
Selvi juga memboyong calon pembeli dari Jakarta untuk membeli produk lokal sebagai bentuk nyata dukungan, sekaligus mengajak seluruh pengurus Dekranasda aktif memberi pendampingan kepada UMKM di daerah.
5. Tantangan & Upaya Berkelanjutan
Pendampingan dan akses pasar internasional bukan tanpa tantangan. Dibutuhkan:
-
Standarisasi mutu dan sertifikasi (misalnya packaging, legalitas ekspor),
-
Pengembangan produksi skala besar, agar mampu memenuhi permintaan massal,
-
Penguatan kapasitas pemasaran digital, agar jangkauan produk tak terbatas oleh geografis,
-
Perizinan ekspor dan jaringan ke buyer global.
Dekranasda Jateng telah menyusun program jangka panjang yang tidak hanya melibatkan pameran, tetapi juga pelatihan teknis dan mentor untuk mendukung pelaku usaha dari awal hingga ekspor.
Kesimpulan
Dekranasda Jawa Tengah bergerak sistematis untuk meningkatkan daya saing UMKM agar tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga mendunia. Dukungan berupa pendampingan digitalisasi, peningkatan mutu produk, kurasi, dan legalitas sangat vital. Dengan sinergi pengurus daerah hingga nasional, peluang UMKM menembus pasar internasional semakin terbuka.
Sumber Jatengprov



