Kirab Pusaka Kabupaten Banyumas kini resmi menjadi bagian dari kalender event wisata tahunan. Tradisi ini diselenggarakan setiap bulan Februari dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Banyumas. Prosesi kirab ini tidak hanya menjadi daya tarik budaya, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kunjungan wisatawan dan okupansi hotel di Banyumas. Simak ulasan lengkap mengenai Kirab Pusaka Banyumas berikut ini.
Makna dan Tujuan Kirab Pusaka Kabupaten Banyumas
Kirab pusaka bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Banyumas. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Agus Nur Hadie, tradisi ini adalah bentuk penghormatan terhadap sejarah dan nilai-nilai luhur para pendiri Banyumas.
“Kirab ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah Kabupaten Banyumas kepada masyarakat luas. Kita tidak boleh melupakan sejarah dan harus tetap menjaga nilai-nilai luhur para pendiri Banyumas,” ujar Agus.
Selain itu, kirab pusaka juga diyakini membawa aura positif dan berkah bagi Kabupaten Banyumas, terutama dalam hal kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat
Antusiasme Warga dan Dampak Pariwisata
Kirab Pusaka Kabupaten Banyumas selalu menarik perhatian masyarakat, baik dari dalam maupun luar daerah. Setiap tahunnya, ribuan warga berbondong-bondong menyaksikan prosesi ini di sepanjang rute kirab.
Pihak pemerintah daerah mencatat adanya peningkatan jumlah wisatawan selama acara berlangsung. Bahkan, okupansi hotel di Banyumas mengalami kenaikan karena banyaknya pengunjung yang datang untuk menyaksikan tradisi ini.
“Artinya, Kirab Pusaka sudah menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi Banyumas, yang mampu menarik perhatian wisatawan dari luar daerah,” tambah Agus Nur Hadie.
Rute dan Pusaka yang Dikarak dalam Kirab
Pada tahun 2025, Kirab Pusaka Kabupaten Banyumas diikuti oleh 780 peserta dari 61 kelompok, yang terdiri dari Forkompimda, OPD se-Kabupaten Banyumas, unsur kecamatan dan desa, serta masyarakat umum dari berbagai organisasi.
Prosesi kirab dimulai dari Pendopo Wakil Bupati Banyumas pada pukul 09.30 WIB dan berjalan sejauh 2 kilometer menuju Pendopo Si Panji Purwokerto melalui Jalan Jenderal Soedirman.
Beberapa pusaka yang dikirab dalam prosesi ini meliputi:
- Tombak Kiai Genjring
- Keris Kiai Gajah Endro
- Keris Kiai Nalapraja
- Keris Kiai Sempana Bener
Selain itu, kirab juga menampilkan foto-foto Bupati Banyumas dari masa ke masa, sebagai bentuk penghormatan kepada para pemimpin yang telah berjasa bagi daerah ini.
Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas
Kirab Pusaka menjadi bagian dari rangkaian acara peringatan hari jadi ke-454 Kabupaten Banyumas. Setelah prosesi kirab, perayaan dilanjutkan dengan upacara peringatan di Alun-Alun Purwokerto pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Upacara ini menjadi momen penting bagi masyarakat Banyumas untuk mengenang sejarah dan merayakan perkembangan daerah. Berbagai kegiatan budaya dan hiburan juga turut meramaikan acara, menjadikannya lebih meriah dan menarik bagi wisatawan.
Dengan masuknya Kirab Pusaka dalam kalender event wisata tahunan, Banyumas semakin memperkuat identitasnya sebagai daerah yang kaya akan budaya dan sejarah. Tradisi ini tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan sektor pariwisata.
Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan Kirab Pusaka Banyumas, pastikan untuk mengunjungi Kabupaten Banyumas setiap bulan Februari dan menikmati kemeriahan perayaan hari jadi daerah ini!
Sumber: rri.co.id



