Gunungtugel, Banyumas – Sekelompok remaja yang diduga akan melakukan tawuran diamankan warga di Gunungtugel, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Selasa (11/3/2025) sore. Mereka terekam saat konvoi sepeda motor, dengan beberapa di antaranya membawa senjata tajam seperti parang dan celurit.
Video penangkapan tersebut dengan cepat menyebar di media sosial. Dalam salah satu video, beberapa remaja yang tertangkap diduga merupakan anggota geng motor. Video lain yang ditampilkan para remaja dikumpulkan di bawah jembatan sambil bertelanjang dada.
Polisi Amankan 7 Remaja dan Senjata Tajam
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan, membenarkan adanya penangkapan tersebut.
Tadi menjelang berbuka puasa, petugas Sat Samapta Polresta Banyumas yang sedang patroli menerima informasi bahwa ada sekelompok remaja yang ditangkap warga, kata Andryansyah, Selasa (11/3/2025) malam.
Mendapat laporan tersebut, tim polisi segera lokasi dan mengamankan tujuh remaja beserta barang menuju bukti senjata tajam.
“Mereka mengaku hanya mau perang sarung, tapi dari tangan mereka kami amankan tiga senjata tajam,” tambahnya.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya dari aksi para remaja tersebut.
“Mereka kami data dan periksa lebih lanjut. Sekitar pukul 17.30 WIB mereka diserahkan ke kami,” jelas Andryansyah.
Rentetan Tawuran Remaja di Banyumas Selama Ramadhan
Kasus tawuran remaja di Banyumas meningkat selama bulan Ramadhan. Sebelumnya, pada Rabu (5/3/2025) dini hari, warga menangkap belasan remaja yang diduga hendak tawuran di Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Kedungbanteng. Dalam kejadian tersebut, polisi mengamankan satu online parang dan beberapa sarung yang diisi dengan batu kerikil.
Selain itu, pada Selasa (4/3/2025) dini hari, polisi juga mengungkap rencana tawuran yang berakhir pada kasus perampasan motor di depan SMP N 4 Purwokerto.
Imbauan Kepolisian untuk Masyarakat
Dengan meningkatnya kasus tawuran selama Ramadhan, kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan indikasi aktivitas serupa.
“Kami meminta peran aktif orang tua dalam mengawasi anak-anaknya, terutama saat malam hari. Jangan sampai mereka terlibat dalam kegiatan yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tegas Andryansyah.
Pihak kepolisian juga berjanji akan meningkatkan patroli dan pengawasan di berbagai titik rawan guna mencegah aksi tawuran serta tindak kriminal lainnya.
Sumber: regional.kompas.com