Banyumas,  Perum Bulog Cabang Banyumas terus berupaya mengoptimalkan serapan gabah hasil panen petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyiapkan delapan gudang penyimpanan yang tersebar di wilayah kerjanya.

Bulog Banyumas Siapkan 8 Gudang Berkapasitas 68.000 Ton

Pemimpin Cabang Bulog Banyumas, Prawoko Setyo Aji, menyampaikan bahwa gudang-gudang tersebut telah siap digunakan untuk menyimpan gabah hasil panen. Total kapasitas penyimpanan mencapai 68.000 ton dan tersebar di beberapa kabupaten:

  • Banyumas: 2 gudang
  • Cilacap: 4 gudang
  • Purbalingga: 1 gudang
  • Banjarnegara: 1 gudang

“Semua gudang sudah siap untuk menyimpan hasil serapan gabah, sehingga kami dapat mengoptimalkan penyerapan sesuai target,” ujar Prawoko kepada awak media.

Target Penyerapan Gabah Tahun 2025

Tahun ini, Bulog Banyumas menargetkan penyerapan sekitar 86.000 ton setara beras untuk memenuhi kebutuhan cadangan pangan pemerintah. Proses penyerapan sudah dimulai sejak pekan lalu, meskipun musim panen raya belum tiba.

Bulog Banyumas membeli langsung gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram, sesuai dengan HPP terbaru yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025. Harga ini mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 6.000 per kilogram.

Dampak Positif bagi Petani dan Ketahanan Pangan

Kenaikan harga pembelian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan swasembada pangan nasional. Bulog juga berharap hasil produksi petani tetap optimal tanpa kendala seperti hama atau bencana alam yang dapat mengurangi hasil panen.

“Kami berharap kondisi cuaca dan faktor lainnya mendukung, sehingga target serapan tahun ini dapat tercapai,” tambah Prawoko.

Dengan strategi ini, diharapkan distribusi gabah dan beras di wilayah Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara tetap stabil, serta mampu menjaga stok pangan nasional.

Sumber: www.rri.co.id