PURWOKERTO – Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas kembali menerima bantuan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 1.900 dosis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan wabah PMK yang mengancam sektor peternakan di wilayah tersebut.

Distribusi Vaksin PMK Tahap Kedua

Bantuan vaksin PMK tahap kedua ini lebih besar dibandingkan tahap pertama yang hanya berjumlah 1.300 dosis. Kepala Dinkannak Kabupaten Banyumas, Sulistiono, menyebutkan bahwa vaksin tahap pertama telah didistribusikan selama bulan Januari ke kandang-kandang peternak serta pasar hewan.

“Bantuan vaksin tahap kedua sudah diterima, kami mendapat 1.900 dosis vaksin untuk penanganan PMK,” kata Sulistiono kepada wartawan, Jumat (14/2/2025).

Vaksinasi ini ditargetkan untuk ternak sapi, kambing, dan domba yang rentan terhadap PMK. Program vaksinasi menjadi krusial menjelang Idul Adha, di mana permintaan hewan kurban meningkat dan kesehatan hewan menjadi perhatian utama.

Pentingnya Vaksinasi PMK bagi Peternak

PMK merupakan penyakit yang sangat menular dan dapat berdampak besar terhadap sektor peternakan. Oleh karena itu, distribusi vaksin dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan skala prioritas di wilayah yang terdampak langsung.

Sulistiono menjelaskan bahwa vaksinasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran PMK yang dapat menyebabkan kerugian bagi peternak. Selain itu, langkah ini juga mendukung ketahanan pangan daerah dengan memastikan ketersediaan hewan ternak yang sehat dan layak untuk konsumsi.

Upaya Pemerintah dalam Pengendalian PMK

Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinkannak terus berkoordinasi dengan peternak guna memastikan vaksinasi dilakukan tepat sasaran dan sesuai prosedur. Selain vaksinasi, upaya lain seperti pemantauan kesehatan ternak dan penyuluhan kepada peternak juga dilakukan secara intensif.

“Melalui vaksinasi yang dilaksanakan secara masif, wabah PMK diharapkan dapat segera terkendali dan masyarakat dapat merayakan Idul Adha dengan tenang, tanpa khawatir akan kesehatan hewan kurban,” tambah Sulistiono.

Dampak Vaksinasi terhadap Sektor Peternakan

Dengan tambahan 1.900 dosis vaksin ini, program vaksinasi diharapkan dapat selesai lebih cepat, sehingga risiko penularan PMK semakin berkurang. Dinkannak Banyumas mengajak seluruh peternak untuk berpartisipasi aktif dalam program ini demi melindungi ternak mereka dan mencegah dampak ekonomi akibat wabah PMK.

Vaksinasi PMK di Banyumas merupakan langkah penting dalam pengendalian wabah yang mengancam peternakan lokal. Dengan tambahan dosis vaksin yang lebih besar, diharapkan penyebaran PMK dapat ditekan dan ketahanan pangan tetap terjaga. Dinkannak Banyumas terus berupaya memastikan bahwa vaksinasi berjalan lancar dan tepat sasaran demi kesejahteraan peternak dan kesehatan hewan ternak.

Sumber: banyumas.suaramerdeka.com