Artikel Tentang Produk
Kearifan Lokal Purwokerto: Oleh-Oleh dari Batok Kelapa ke Kaus
Kerajinan merupakan salah satu barang yang paling banyak dicari wisatawan saat berkunjung ke suatu daerah. Biasanya mereka membeli untuk dijadikan oleh-oleh atau barang koleksi pribadi. Setiap daerah pasti punya ciri khas kerajinannya masing-masing. Di Purwokerto, Banyumas, Anda akan menemukan berbagai kerajinan dengan bentuk, motif, hingga pengolahan yang memiliki keunikan tersendiri.
Berikut empat daftar kerajinan khas Purwokerto yang bisa dijadikan oleh-oleh :
1. Kerajinan Batok Kelapa
Di Purwokerto terdapat kerajinan batok kelapa yang dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang bisa dijual sebagai oleh-oleh atau suvenir. Usaha kerajinan ini tersebar di wilayah Purwokerto, Banyumas, hingga Cilacap. Hasil produk kerajinan batok kelapa di antaranya mangkuk, gelas, asbak, kap lampu, dan lain-lain. Produk ini sudah tersedia di berbagai toko oleh-oleh.
2. Sandal Ban Bodol (Bandol)
Oleh-oleh unik Purwokerto selanjutnya ada sandal bandol. Sandal ini terbuat dari ban mobil bekas atau biasa disebut ban bodol (bandol) yang kemudian didaur ulang sehingga dapat bertahan lebih lama dari sandal lainnya. Variasi modelnya dan ukurannya juga banyak. Biasanya berbentuk seperti selop atau sandal japit pada umumnya sehingga sangat cocok untuk dipakai sehari-hari. Pusat kerajinan ini ada di Grumbul Banaran, Pasir Kidul, Purwokerto Barat.
3. Batik Tulis
Sebenarnya batik tulis ini berasal dari Cilacap yang juga banyak ditemukan di Purwokerto. Hal ini dikarenakan wilayahnya cukup berdekatan sehingga batik tulis Cilacap juga bisa dijadikan oleh-oleh dari Purwokerto. Batik tulis Cilacap umumnya memiliki karakteristik motif nusakambangan, wijayakusuma, dan ngasem yang tentunya punya filosofi tersendiri.
4. Kaus Khas Purwokerto
Sebagai Kota Wisata yang banyak didatangi wisatawan, Purwokerto juga menawarkan oleh-oleh kaus khasnya yang bisa dibawa pulang. Biasanya kaus ini terbuat dari bahan cotton combed dengan sablonan yang berciri khas kota atau wisata. Salah satunya adalah motif tulisan dengan bahasa Ngapak atau gambar wayang yang menjadi ciri khas dari kota ini.